Soal :
Orang was-was ketika membaca fatihah diulang-ulang seperti “Bis…bis..Bismillahir ROhmanir Rohim” apakah batal sholatnya ? Padahal Bis…Bis.. bukan termasuk Al-Qur'an dan dzikiran ?
Jawab :
Sholatnya tidak batal, apabila pembacaan yang diulang-ulang tadi disengaja qiro’ah, jika tidak disengaja demikian maka sholatnya batal.
Keterangan:
Baghyatul Musytarsyidin Hal 41
Soal :
Seseorang pada waktu mudanya bacaan fatihahnya fasih, akan tetapi setelah lanjut usia dan giginya ompong bacaan fatihahnya berubah, sampai merubah makna. Apakah bacaan orang tersebut sah ketika sholat ?
Jawab :
Bacaannya sah dan tetap mencukupi untuk sholat sendiri dan sah untuk menjadi imam bagi orang yang sama cedal/pelatnya.
Keterangan:
Nihayatuz Zein Hal 61
Soal :
Bagaimana hukumnya makmum atau orang yang sholat sendirian mengeraskan bacaan dzikir dalam sholat yang disunnahkan mengecilkan suara tanpa tujuan juga tidak ada perkara yang memalingkan bacaan (shorif), seperti orang permisi ?
Jawab :
Hukumnya makruh apabila tidak mengganggu orang lain dan jika sampai mengganggu maka haram.
Keterangan:
Minhajul Qowim Hal 20
Hamisy Al Jamal Juz I Hal 431
Soal :
Ada orang sholat lupa tidak membaca sebagian fatihah, seperti sampai bacaan “Ihdinash Shirotol Mustaqim ….” langsung ruku’, I’tidal dan sujud, kemudian pada waktu sujud dia ingat bahwa fatihahnya kurang sempurna. Apa yang harus dilakukan orang tersebut ?
Jawab :
Orang tersebut harus langsung bangun dari sujud untuk meneruskan bacaan yang terlupakan dan tidak perlu mengulangi dari awal bacaan fatihah, meskipun ayat-ayatnya sudah terpisah dengan ruku’, I’tidal dan sujud, karena terpisahnya/tidak berurut-urutannya bacaan fatihah disebabkan oleh udzur.
Keterangan:
Bujaromi ‘Alal Manhaj Juz I Hal 339
Soal :
Adakah qoul yang membolehkan sholat tanpa I’tidal dan duduk diantara dua sujud ?
Jawab :
Ada, akan tetapi khusus untuk sholat sunnah saja.
Keterangan:
Al Anwar Al Ardabili Juz I Hal 64
Tidak ada komentar:
Posting Komentar